Featured Post

Lv1 Skeleton Chapter 3

" Berbicara dengan orang lain "

' Berbicara dalam hati '


Suara benda! langkah! atau yang lainnya!



saat akhirnya aku tersadar, aku melihat tubuhku yang benar - benar hancur, banyak serpihan tulang yang berserakan, di tengah - tengah ada tubuh Tyrant yang tidak bergerak.

'Apa aku berhasil?'

jika aku tidak menggunakan Fire Shock disaat terakhir mungkin dia bisa selamat dan mengambil semua lengan dan kakiku. , aku bertanya - tanya jika aku bisa mengeluarkan sihir tanpa tangan kiri tapi sebenarnya itu bukanlah sesuatu yang lebih baik tidak aku tahu sejak awal.

sama seperti pertama kali, aku tersangkut di tembok dari hantaman dan aku mulai berjuang keluar dan menggoyangkan tubuhku keluar. dengan HP yang sangat rendah gerakanku sangat lambat dan aku berusaha mengumpulkan tulang ku yang berserakan dilantai seperti mosaik. kali ini membutuhkan sekitar 200 - 230 jam untuk mengumpulkan semua tulangku karena kondisi yang sangat buruk, mungkin jika dibandingkan dengan pertama kali saat Tyrant hanya mempermainkanku , kali ini dalam status mengamuk (Berserk) saat nyawanya terancam.

'Ahh ,, apakah aku mendapatkan EXP dan naik level?'

aku membuka statusku setelah aku selesai menggabungkan lengan kiriku

Name: N/A
Gender: N/A
Status: Normal
Type: Skeleton/ Undead
Class: Wizard
Rank: H+
Level: 9/20
HP: 19/19
MP: 70/70
Attack: 12
Defense: 2
Agility: 7
Intelligence: 21
Unique Skills
[Resurrection Lv 1] [Night Vision Lv 1] [Falling resistance Lv1] [Magic Chanting Max] [Fire Shock Max]
Titles
[Rat Trapper] [Hit-and-Run]


sungguh mengejutkan levelku turun walaupun aku membunuh monster unik, mungkinkah itu hukuman karena mati? kulihat lebih baik aku menyadari beberapa statusku menurun,.

'Hmm... jadi mati bisa merugikan? Baiklah...  oh, tunggu sebentar'
aku mengecek statusku untuk memastikan sesuatu.
'Mungkinkah?'

Sayangnya tidak ada hal yang bisa aku lakukan untuk membuktikan hipotesis ku saat ini jadi aku hanya memotong tubuh tikus ini , lalu aku mencari tangan kananku yang hilang, aku mengira kalau tanganku sudah separuh tercerna diperutnya tapi yang aku temukan hanya lumut dan beberapa tubuh tikus lainnya.

mencoba melacak, aku mencoba mengikuti jejal Tyrant dan mencari beberapa kali sesuai jalurnya berkeliaran sampai aku menemukan jalan yang tidak pernah aku lihat sebelumnya.
'ini pertama kalinya aku melihatnya kan?'

mengikuti jalur ini secara perlahan, aku berjalan menuju jalan buntu dengan tumpukan emas, batu permata perhiasan dan tangan kanan ku yang menggenggam belati.

'ini sarang Tyrant? ini semua hasil rampasan Tyrant? dari mana semua permata ini?'

aku memasang tangganku kembali ketempatnya dan mulai mencari - cari di tumpukan hasil rampasan mencari sesuatu yang berguna, mungkin karena terlalu bersemangat tumpukan harta itupun longsor

'Apa ini?'

aku melihat ada lubang tersembunyi dibalik tumpukan harta. aku memperhatikannya dan tersadar itu menuntunkun kembali kejalan yang penuh dengan marmer yang gelap yang tidak asing. Tyrant mungkin mengumpulkan harta ini dari semua lubang yang ada disini dan membawanya kesarangnya.

Dengan menggenggam sebuah benda aku bisa melihat properti dengan hanya mengeceknya dengan halaman status. setelah melihat semua perlengkapan aku memilih jubah merah , belati sihir yang sudah di enchant dan memiliki permata pegangannya dan tameng bundar yang kokohdengan permata yang berkilau, sepertinya Tyrant sangat tertarik dengan benda yang berkilau, aku terlihat seperti artis Hip-Hop dengan semua benda berkilau ini dan aku merasa senang, aku siap dengan petualangan dibalik lubang ini.

'Haruskan aku mulai?'

aku merangkak melewati lubang dan berakhir di goa gelap yang hanya lumut yang memancarkan sedikit cahaya, sehingga aku bisa melihat bayangan kabur, ketika pengelihatanku mulai terbiasa, aku akhirnya bisa melihatnya, terimakasih kepada skill Night Vision.

'Oh.........'

tempat ini memiliki aura yang berbeda dengan tempatku sebelumnya. ini memiliki ruang yang lebih luas dan tembok marmer nya kusam dan sangat gelap. dan benda yang bisa aku lihat hanyalah beberapa patung batu dan tiang , tapi walaupun hanya itu dapat membangkitkan semangat berpetualangku.

'Haruskah aku melihat sekitar?'
mungkin karena aku menjadi kerangka pikiran tentang bahaya sudah berbeda. atau mungkin karena aku kini berpetualang aku jadi lebih berani? di duniaku sebelumnya, aku tidak mungkin untuk bertualang ditempat gelap dan menyeramkan seperti ini.

aku mulai berkeliling tapi setelah beberapa waktu, aku tidak melihat tanda - tanda kehidupan ada benda bergerak. tidak seperti goa dan lorong sebelumnya. daerah ini sangatlah luas jadi aku pikir ini adalah pemakaman. setelah menjelajahi daerah ini aku menemukan dua tempat yang memungkinkan membawaku ke lantai yang lain tapi keduanya tertutup dengan pintu besi.

aku mulai mencari disekitar, berharap menemukan kunci atau mekanisme untuk membuka pintu tapi percuma saja. diruangan ini banyak tertumpuk harta , tapi aku tidak menemukan kunci atau benda yang berguna.
'jika aku mengambil semua benda ini, mungkinkah aku bisa hidup mewah?'

ketika aku berkhayal aku menyadari sesuatu dan menjadi depresi.
jika orang-orang melihat tengkorak berjalan dengan permata  aku pasti akan dihabisi dan dirampok semua kekayaanku. lebih dari itu aku juga sumber EXP yang banyak jadi aku pasti akan terbunuh.

'Sial, kenapa aku harus menjadi Kerangka? walaupun aku menjadi Gremlin ataupun Goblin, setidaknya aku bisa menikmati harta ini'

aku menundukan kepalaku, dan merasa sedih dengan keadaanku saat ini.
'Ya, tidak ada yang bisa aku lakukan, mungkin harta ini akan berguna dilain waktu lebih baik dibawa saja'


menemukan dua tas yang terlihat mahal aku lalu memenuhi tas ini dengan permata, mutiaradan benda berkilau lainnya lalu meletakannya di jubahku, agar tidak terlihat oleh orang serakah. saat mencari ditumpukan harta aku seperti memukul botol ke lantai tetapi tidak pecah, lalu muncullah cahaya.

'Huh.... apa ini? kunang - kunang?'

setelah aku perhatikan , aku melihat mahlukm seperti peri yang bercahaya sebesar jari telunjuk.
dia seperti menggerutu dan tidak senang karena terjebak didalam botol, tapi aku tidak mengerti apa yang dia katakan.

aku memperhatikan botol ini lebih lama, dia memiliki telinga lancip, rambut emas dan wajah anak anak barat yang sangat imut dari game fantasi.
tapi, dia terlihat sangat marah,  menggeretakan giginya dan terlihat seperti berteriak sekeras - kerasnya tapi botolnya tertutup dan nyaris tidak ada suara terdengar.
'haruskah aku membebaskannya?'

aku bisa merasakan rasanya terjebak didalam botol, karena aku juga terjebak dimakam.
Clinkk!!

suara botol terbuka terdengar cukup keras karena sudah tertutup terlalu lama. peri kecil didalamnya terilhat terpaku  karena perubahan keadaan, aku mencoba menggenggam peri kecil dan menaruhnya di jariku, itu sangat aneh melihatnya berbaring ditanganku tapi aku tidak merasakannya, dan sangatlah aneh melihat mahluk yang indah di tangan tengkorakku.

"Kamu tidak perlu membukanya secara paksa!"

peri kecil itu menggerutu lalu mengusap kupingnya untuk mengecek pendengarannya.
Chomp! Chomp!
aku ciba bertanya apa dia baik-baik saja, tapi hanya suara gigi bergeretak yang terdengar.

"Kamu bukan tengkoran biasa kan? menarik, apa aku terjebak di botol terlalu lama dan dunia sudah berubah? apa tengkorak punya kecerdasan sekarang?"

peri itu terbang dengan sayap kecilnya, terbang mengitariku dan memperhatikanku dengan tatapan penasaran diwajahnya. aku merasa tidak nyaman dengan perlakuan tidak sopannya , tapi karena ini pertama kali aku bertemu mahluk lain yang dapat berbicara jadi aku hanya menerimanya.
'Apakah aku meminta dia untuk mengikuti ku?'

aku merentangkan jari telunjukku lalu menunjuk peri.
"Huh? apa yang kamu lakukan?"

aku menunjuknya, lalu menunjukku lalu menggunakan dua jari seperti orang berjalan.
"Uh... Apa maksudmu? kamu ingin aku ikut denganmu?"
aku menganggukan kepalaku.

"tunggu, kenapa? kenapa aku harus ikut dengan tengkorak menyeramkan sepertimu?"
aku menunjuk botol kaca yang ada dilantai.
"Hmm,, jadi karena kamu membebaskanku lalu aku harus pergi denganmu?"
aku mengangguk lagi
"Maaf,, aku berterimakasih karena sudah membukakan botolnya, tapi aku tidak mau mengikuti mu"
aku merasa sedih  dan kecewa mendengar jawabannya.
"tapi aku akan duduk diatasmu hehehe"
dia mengepakkan sayapnya dan mendarat diatas helmku.

"Namaku Gwyn, aku akan menaikimu mulai saat ini, ayo.. ayo..!"
sepertinya aku menjadi kendaraan peri, tapi itu tidak masalah, itu tidak terlalu buruk punya teman yang berisik mengikutiku, walaupun aku tidak bisa mengajaknya berbicara hanya mendengar suara Gwyn sudah membuat hatiku senang.

"Jadi suatu hari aku sedang bermain dihutan , lalu tiba tiba wizard jahat datang dan mengurungku di botol, kalau saja itu hanya botol biasa aku bisa dengan mudah keluar tapi botol itu pasti sudah disihir jadi aku terkurung"
aku berharap Gwyn berbicara lebih pelan atau bahkan diam tapi sepertinya itu hanya angan - anganku saja, aku tidak bisa berkomunikasi dengan Gwyn dan walapun dia paham aku juga tidak yakin dia akan mendengarkanku.

saat aku membawa Gwyn dikepalaku, aku mencari diruang sekitar secara perlahan tapi tidak ada jalan keluar.

"Hey apa kamu punya nama?"
peri ini bertanya kepadaku, wajahnya sangat kecil dan seperti boneka. walaupun pakainnya compang - camping , kulitnya terlihat halus dan sehat berkilau membuatnya terlihat misterius. tetapi saat dia berbicara aku merasa dia sedikit jail.
aku menggelengkan kepalaku.

"Oh sungguh? bagaimana dengan Chompy?"
sudah kuduga , nama yang aneh dari peri yang jail
[Nama "Chompy" sudah dipilih]
[Status teman dengan Pixie Gwyn sudah tersedia]
'Apa?'
pesan muncul dihadapanku.
'Oh teman.. jadi kamu pixie aku kira semacam peri'
aku lebih memperhatikan pesan kedua tentang Gwyn menjadi teman pertamaku didunia ini.
meskipun Gwyn memberiku nama yang terdengar lucu, aku menepuk kepalanya.

"Jadi kamu senang aku memberimu nama? Hehehe... aku memikirkannya karena itu adalah suaramu saat kamu mencoba berbicara Chomp! Chomp! sempurna bukan? mulai sekarang namamu Chompy!"

kembali ketempatnya duduk ditengkorakku lalu berteriak.
"Ayooo!"
aku sengaja menggeretakkan rahangku dan mulai berjalan mengelilingi aula dan membuat suara Chomp. mendengar suara Gwyn yang sangat gembira aku berlari dan terus berlalri. meskipun aku telah berlari lama aku tidak merasa lelah tapi aku melihat HP ku sudah menurun.

"Sudah cukup!.. aku pusing!"
untung saja penumpang kecil ini merasa lelah jadi kami duduk dipojokan untuk beristirahat, setelah beberapa waktu , kami mendengar suara mendekat dari kejauhan .
"Chompy suara apa itu?"

Gwyn mengepakan sayapnya dan terbang didepanku dengan wajah penasaran tapi aku menggelengkan kepalaku
"baiklah,, apa kamu ingin mengetahuinya? ayo kita lihat kesana"
aku mengangguk
"ayo chompy! lebih cepat!"

Gwyn kembali ke helmku dan aku berjalan menuju suara itu.
"Chompy kurangi kecepatanmu, aku bisa mendengar beberapa orang"

aku bisa mendengar suara langkah kaki dan dua orang berbicara mendekatiku dari kejauhan jadi aku memutuskan bersembunyi dibelakang beberapa patung batu.
"apa disini aman?" tanya Gwyn
aku menunjuknya lalu menunjuk lubang dimataku , hanya itu tempat untuk menyembunyikan cahaya yang dia keluarkan.

"baiklah,, tapi apa ini menyakitimu?"
sepertinya akan baik - baik saja karena mataku sudah tidak ada, oh benar, tanpa mata bagaimana bisa aku melihat apa yang ada didepanku?. misteri bagaimana tubuhku bekerja sangan mengherankan.
Gwyn terbang kelubang mataku , lalu cahaya yang keluar dari mataku membuat nya seperti hidup. aku mendengar suara langkah kaki dan menutupi wajahku dengan tameng.

saat mereka semakin dekat aku mendengar percakapan mereka lebih jelas.
"Gillian apa benar disini ada tumpukan harta?"
"Iya, saat aku datang sekitar empat bulan lalu aku tidak bisa menjelajah terlalu dalam karena banyaknya tengkorak hidup tapi aku yakin disini banyak harta."
"Subclass ku itu Historian dan aku menjamin yang dikatakan Gillian itu benar"
"Sigh... Pirate. aku sudah menyesal datang ke makam tua yang bau ini, lebih baik kamu benar tentang semua harta itu karena jika kau membohongiku, aku akan memberi tahu istrimu kamu main serong dengan Lylian tahun lalu"

"Ohh jangan , tolong jangan Azelin akan membunuhku!"
"jadi cepat tunjukan kepadaku dimana harta itu, apa kau tau berapa harga untuk menyewa Priest saat ini? orang miskin sepertimu tidak bisa untuk membayarnya"

mendengar percakapan mereka aku sadar mereka satu grup dengan orang yang menyerangku dan kerangka lain  dengan Fire ball yang membuatku jatuh ke lubang.
'sepertinya kali ini mereka membawa Priest, tunggu, apa ini sudah empat bulan?'
antara berlatih dan berburu aku tidak tau waktu yang sudah terlewat di goa ini tapi setelah mendengar percakapan mereka aku yakin sudah lebih dari empat bulan terlewat.

Cracckkk! Crackk!! Crack!
saat langkah kaki mereka mendekati patung disekitarku , patung - patung ini tiba -tiba menjadi hidup.
'Apa? mereka bukan patung biasa?'
patung berbentuk iblis bersayap perlahan bergerak, dan menyebabkan debu bertebaran.




           Sebelumnya  Index    selanjutnya

No comments:

Post a Comment