Pshhui~
Aku dengan cepat menyerap
kehidupan dari pohon yang sedang aku genggam. Karena semakain melemah, pohon
itu dengan mudah aku robohkan.
Wham!
Pohon itu rubuh dan terdengar
suara yang cukup keras, aku melakukannya berkali – kali sampai mendapat
beberapa kayu gelonggongan. Aku
menyandarkan mereka sampai membentuk piramid kecil, aku berniat membuat rumah
kayu.
“Fireshock”
Aku menggunakan sihir untuk
membakar daun dan ranting yang ada dilantai. Fireshock tidak terlalu kuat, jadi
tidak ada ledakan. Tapi sihir ini sangat berfungsi dalam situasi seperti ini,
dan untuk membersihkan bakteri yang tersisa. Aku mengambil beberapa daun yang
lebar dan menaruhnya dilantai agar terasa nyaman, akan tetapi ketika aku
menggenggamnya , mereka langsung terlihat tidak segar dan berganti warna, tapi
mereka tetap berguna.
Lalu aku mencoba melihat
pertahanannya, aku memutuskan membuat parit dengan sihirku.
“Inferno”
[Inferno Lv 1 > 2]
Api yang sangat panas membakar
tanah, menghirup semua oksigen. Hasilnya adalah 7-8 meter dalam dan 5 meter
lebarnya. Ini sudah cukup dalam untuk mendapatkan sedikit perlindungan. Aku
kira 5 meter cukup jauh untuk rayap bisa lompat melewatinya dan panas dari
Inferno melelehkan dinding lubang menjadi halus dan licin.
Aku menunggu MP ku kembali
mengisi dan menggunakan Inferno untuk membuat parit mengitari rumah kayu. Aku
lalu mengambil beberapa sisa pohon untuk membuat jembatan kecil untuk menyebrang.
Hasilnya menjadi seperti benteng kecil yang tak tertembus dengan jembatan yang
bisa digerakan dari dalam. Untuk memudahkan Mage untuk memindahkannya aku
membuat alat semacam katrol agar jembatan bisa berdiri 90o dan bisa
melindungi si Mage.
Lalu aku kembali untuk
menjemputnya.
‘Huh? Kemana dia pergi?’
Dia tidak terlihat dimanapun dan
hari sudah mulai gelap, aku khawatir dia diserang monster.
Kueeeekkkkkk!
Bayi naga itu berteriak karena
lapar, lalu aku memberinya daging rayap yang tersisa dan dia dengan gembira
menelannya lalu kembali menaikiku dan kembali tidur.
Aku mengitari sekitar ,
mencarinya sampai akhirnya aku mendengar suara air mengalir dari kejauhan.
‘Ah benar, aku tidak pernah
bertanya apa dia haus!’
Aku ingat, air dari hasil memeras
lumut sudah lama habis. Aku berjalan menuju suara air lalu melihat wanita
telanjang yang sedang mencuci.
‘oh, apa dia akan malu karena aku
melihatnya?’
Aku memalingkan wajahku, berniat
melihat kearah lain.
“Siapa kamu?” Mage bertanya tanpa
peduli untuk menutupi tubuhnya.
“oh itu anda tuan, maafkan aku,
aku sangat kotor aku ingin mencuci”
Aku lalu menunjuk kearah bajunya
yang ada disamping sungai.
“Ahhhhh! Aku telanjang, jangat
lihat kesini!”
Aku berbalik, memberinya
kesempatan untuk memakai pakaiannya.
‘oh sepertinya karena sudah
menjadi kerangka aku tidak tertarik lagi dengan wanita, walaupun melihat tubuh
telanjang wanita cantik aku tidak merasakan apapun, sungguh disayangkan, kalau
ini terjadi dikehidupan sebelumya, aku akan berteriak, Beruntungnya aku!! Tapi
sekarang, aku hanya seperti melihat lukisan yang indah, tidak memiliki pikiran
kotor. Sepertinya mentalku berubah sesuai dengan spesies ku’
“tuan aku sudah berpakaian”
Bajunya menempel ditubuhnya yang
basah, memperlihatkan lekukan tubuhnya.
Aku menunjukan arah dan
menyuruhnya mengikutiku.
‘apakah namanya Ian?’
Aku ingat priest memanggilnya
seperti itu, tapi karena aku tidak bisa bicara aku tidak akan pernah memanggil
namanya.
Dihutan ini banyak sekali
serangga, untung saja karena Lifestealku tidak ada dari mereka yang
mendekatiku.
“Ouuch! Pergi! Pergi!”
Dia sedang memukuli serangga, aku
tidak peduli untuk mencegah serangga itu dirumah kayuku.
‘aku ingin tahu apa akan baik –
baik saja?’
Saat aku sampai dibenteng kecilku
matahari sudah tenggelam, aku menunjuk kearah jembatan memberitahunya untuk
menyebrang, lalu aku menggenggam beberapa pohon dan membuangnya kedalam parit.
“Fireball”
Setelah beberapa sihir, kayu –
kayu itu mulai terbakar menambahkan sedikit pertahanan.
‘harusnya ini menambahkan
pertahanan sedikit lebih lama’
Setelah memastikan agar dia aman
didalam rumah kayu, aku siap dengan langkah selanjutnya, saat aku berjalan
menjauh, aku menyadari Ian memandangku sampai aku tidak terlihat dikegelapan.
Aku berjongkok melihat kearah
gundukan tanah jauh didepanku, itu adalah targetku selanjutnya.
Saat aku baru sampai ditempat
ini, dari mulut goa aku melihat tiga gundukan tanah. Aku terus berpikir untuk
lokasi rumah kayuku dan terus mengintai mereka.
Setelah serbuan rayap raksasa,
mereka membawa kembali tubuh teman mereka kegundukan ini. Tiga gundukan ini
pasti adalah rumah rayap – rayap itu, pemimpin dari area ini adalah buruanku
kali ini. Rayap adalah jenis serangga jadi tidak mungkin aku berbagi habitat
dengan mereka. Solusi utamanya hanyalah pembantaian itu juga memberiku EXP,
lebih banyak lebih baik. Tapi, aku tidak yakin dengan jumlah mereka, membuatku
sedikit ragu – ragu.
Akan sangat menguntungkan jika
aku bisa mempelajari cara mereka bertarung, dan sebelumnya aku melihat mereka
bertarung satu sama lain jadi ini kesempatan yang baik.
‘ahh ketemu”
Walaupun sudah cukup malam mereka
terus bertarung. Mereka bertarung dalam kelompok 3-4 dengan beberapa rayap terbang juga.
‘sepertinya mereka juga punya
jenis rayap terbang’
Aku menggunakan skill Indetification
ku untuk melihat halaman status mereka. Rayap tanah berada di antara level 15 –
24 sedangkan yang terbang lebih kuat , diantara level 25 -29. Rayap terbang
juga memiliki kemampuan untuk meludahkan suatu cairan. Aku pernah melihat
cairan tersebut membakar habis rayap lainnya sampai ketulangnya, jadi aku pikir
itu adalah cairan asam yang sangat kuat. Serangan mereka sekitar 50 -100 jadi
jika aku melawan 3 atau 4 akan sulit untuk bertahan hidup.
Aku membuka halaman statusku.
★
Name: Chompy
Gender: N/A
Status: Normal
Type: Skeleton/ Undead
Class: Lich
Rank: H+
Level: 1/60
HP: 121/121
MP: 120/120
Attack: 10
Defense: 102 (+2)
Agility: 12
Intelligence: 32
Luck: 6
Charisma: 3
✧ Unique Skills
[Resurrection Lv 1] [Night Vision Lv1] [Falling resistance Lv1] [Magic Chanting Max] [Fire Shock Max] [Lesser Slow Max] [Fireball Lv8] [Acid Resistance Lv1]
[Identification Lv1] [Sage’s Wisdom Lv1] [Weapon
Enchant Lv3] [Armor Enchant Lv3] [Sunlight Resistance Lv1] [Physical Resistance
Lv2] [Inferno Lv2] [Water Sphere Lv1] [Necromancy Lv1] [Lifesteal Lv1]
[(MP Regeneration Lv1]
✧ Titles
[Rat Trapper] [Hit-and-Run] [Savior Lv2] [Coldhearted Lv2] [Dragon Slayer Lv1]
[Ant Exterminator Lv2]
Gender: N/A
Status: Normal
Type: Skeleton/ Undead
Class: Lich
Rank: H+
Level: 1/60
HP: 121/121
MP: 120/120
Attack: 10
Defense: 102 (+2)
Agility: 12
Intelligence: 32
Luck: 6
Charisma: 3
✧ Unique Skills
[Resurrection Lv 1] [Night Vision Lv1] [Falling resistance Lv1] [Magic Chanting Max] [Fire Shock Max] [Lesser Slow Max] [Fireball Lv8] [Acid Resistance Lv1]
[Identification Lv1] [
✧ Titles
[Rat Trapper] [Hit-and-Run] [Savior Lv2] [Coldhearted Lv2] [Dragon Slayer Lv1]
[Ant Exterminator Lv2]
★
Kali ini MP ku cukup rendah, tapi
cukup untuk mengeluarkan beberapa sihir karena meningkatnya regenerasi MP. Jadi
aku bisa terus mengeluarkan Fireshock terus menerus dan tidak khawatir
kehabisan MP. Aku bisa mengeluarkan Fireball setiap 10 detik, tapi Inferno
butuh 50 MP, jadi agak sulit kali ini, serangan terbaikku membutuhkan taktik
Hit-and-Run.
Dari apa yang aku lihat,darah rayap
– rayap ini hanya sekitar 300 -700 tergantung dari level mereka, jadi skenario
terburuk adalah menggunakan 10 Fireball dengan masing -masing serangan sekitar
80, atau 5 inferno dengan masing – masing serangan 150. Yang paling aku
cemaskan adalah rayap terbang, karena aku tidak punya solusi untuk menghadapi
semprotan asam mereka.
Aku menggunakan Armor Enchant.
Saat aku ditelan nagaa, aku mendapatkan Acid Resistant.
‘apakah aku punya kesempatan?’
Aku tidak takut mati, karena aku
bisa hidup kembali, tapi jika mereka memisahkan tubuhku menjadi beberapa bagian
maka ada kemungkinan aku bisa hidup tapi tidak bisa melawan sama sekali. Itu
menjadi sangat tragis, lagi pla aku masih level satu, dan infomasi yang
diberikan Sage’s Wisdom juga sangat bahaya jika mati dilevel rendah.
Pertama – tama aku mencari
kelompok yang terpisah dari yang lain.
‘kutemukan mereka!’
Tadinya ada 4 -5 rayap yang
sedang bertarung, tapi sekarang hanya ada 3 dan yang satu sudah terluka sedang
sisanya masih baik – baik saja, aku dengan cepat memutuskan melawan mereka dan
mengeluarkan sihir.
“Slow! Slow! Slow!”
Mereka sekejap melihatku tapi
langsung melanjutkan pertarungan mereka.
‘wah, mereka sungguh tidak
menganggapku ada, bukannya seharusnya kalian mengejarku?’
Aku melihat halaman status mereka
untuk melihat kondisi mereka. Rayap yang terluka memiliki darah 120 dan yang
lainnya masing – masing 210 dan 230.
“Fireball! Fireball!”
Aku merapal kearah kedua rayap
yang masih kuat, mereka akhirnya berhenti berkelahi dan memutuskan untuk serius
menghadapiku. Meskipun itu sudah terlambat saat aku mulai merapal sihir.
“Inferno!”
[+144 EXP]
[+288 EXP]
[+576 EXP]
[Mendapatkan ((Title :
Exterminator)) Lv 3]
[Level Up 1 > 2]
‘apa?? Aku mendapat banyak EXP
tapi hanya naik 1 level?’
Sepertinya menjadi Lich
memerlukan ebih banyak EXP untuk naik level, jika ini evolusiku sebelumnya dan
dengan membunuh 3 rayap itu aku akan naik ke level 4 atau 5. Tapi itu bukan
alasanku untuk menyerah, hanya saja aku harus membutuhkan untuk mencari EXP
lebih bnyak.
Aku terus mencari kelompok rayap
sambil menunggu MP ku mengisi.
‘ada disini!’
Kali ini ada 4 dan mereka
bertarung 2 melawan 2.
“Slow! Slow! Slow! Slow1”
Mereka lalu melihatku, apa mereka
akan bertarung satu sama lain lagi?.
‘Oh... Apa?’
Tidak diduga mereka semua
langsung berlari kearahku tapi total darah mereka sekitar 210 – 230 dan masih
bisa kuatasi.
“Fireball! Fireball! Fireball!
Fireball!”
Aku mengenai dada mereka semua
dengan sihir Fireball lalu melihat halaman status mereka untuk memastikan
mereka meiliki darah kurang dari 150.
“Inferno!”
Kueeeek!!!
Tiba – tiba bayi naga bangun, aa
karena lapar?
Kaaaa-Booooooom!
[+144 EXP]
[+288 EXP]
[+576 EXP]
[+1152 EXP]
[Mendapatkan ((Ant Exterminator))
Lv4]
[Level Up 2 > 3]
Inferno membakar mereka sapai
menjadi debu.
‘Phew, aku sangat terkejut’
Shik Shik Shik!
Aku mendengar suara rayap yang
tak terhitung berapa jumlahnya sedang menuju ke tempatku dan membuatku menjadi
khawatir, aku bepikir sepertinya naga dan rayap adalah musuh bebuyutan, jadi
ketika mereka mendengar suara bayi naga, mungkin itu membuat mereka marah.
Kueeeekkkkk!
Naga kecil ini terus berteriak
dan sepertinya sedang mengeluh terdengar dari rengekannya. Dan itu membuat rayap
– rayap itu menemukan target mereka.
‘Sial!!’
Aku memberinya daging rayap yang
terakhir kemudian langsung berlari menjauh.
‘tidak mungkin aku bisa bertarung
melawan rayap sebanyak itu, tapi aku tidak bisa untuk kabur, apa yang harus aku
lakukan?’
Rayap -rayap itu nampaknya bia
mencium bau bayi naga dan terus mengikutiku tidak jauh dibelakangku. Jalan
keluar satu – satunya adalah masuk kedalam goa dan aku harus dengan cermat
memilih jalanku, karena mereka bisa berjalan menuju Gwyn atau tempat
persembunyian Ian.
Aku bisa saja mengorbankan bayi
naga ini, tapi itu artinya aku menyerah dengan impianku untuk mengendarai
naga!, aku terus mencari jalan keluar untuk melawan begitu banyak rayap, tapi
sangat sulit. Asap sulfur mungkin bisa membantuku untuk membunuh beberapa ratus
rayap itu jika aku menggunakan Inferno saat mereka berkerumun, tapi saat aku
melihat kebelakang aku sadar aku diikuti oleh ribuan rayap, sepertinya aku
tidak bisa menemukan jalan keluar.
‘Sial! Bagaimana mereka ada
ribuan? , apa yang rayap – rayap ini makan?’
Pergi kearah koridor hanyalah
jalan keluar yang dapat aku pikirkan dalam keadaan seperti ini.
No comments:
Post a Comment