Featured Post

Lv1 Skeleton Chapter 6


" Berbicara dengan orang lain "

' Berbicara dalam hati '


Suara benda! langkah! atau yang lainnya!




Aku membuka halaman statusku saat aku menyambungkan kembali kakiku, Gwyn terbang mengitariku.
Name: Chompy
Gender: N/A
Status: Normal
Type: Skeleton/ Undead
Class: Wizard
Rank: H+
Level: 20/20
HP: 42/42
MP: 180/180
Attack: 17
Defense: 4
Agility: 11
Intelligence: 32
Unique Skills
[Resurrection Lv 1] [Night Vision Lv1] [Falling resistance Lv1] [Magic Chanting Max] [Fire Shock Max] [Lesser Slow Max] [Fireball Lv4] [Acid Resistance Lv1] [Identification Lv1] [Sage’s Wisdom Lv1]
Titles
[Rat Trapper] [Hit-and-Run] [Savior Lv1] [Coldhearted Lv1] [Dragon Slayer Lv1]
Evolution Choice
[Skeleton Enchanter] [Skeleton Shaman] [Skeleton Wizard/Rogue]

Aku penasaran dengan dua skill baruku, Identification sepertinya peingkatan dari cek status yang aku gunakan ke monster lain, tapi apa itu Sage’s Wisdom?
<Sage’s Wisdom adalah skill untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan yang kamu punya tentang informasi di halaman status>.
Jawabannya tiba – tiba ada dikepalaku.

‘ Apakah ini sebuah system penolong?’
Aku tidak mendapat jawaban, mungkin itu tidak mengerti apa itu system penolong maka itu tidak bisa menjawabku. Tapi itu terdengar sangat meyakinkan , baiklah kita coba.
‘Jelaskan padauk karakteristik dari Skeleton Enchanter dan Skeleton Shaman’
<Skeleton Enchanter adalah evolusi yang bisa membuatmu meng-enchant senjata dan perlengkapanmu, ini memfokuskan ke INT, untuk menaikan daya seranganmu. Skeleton Shaman adalah evolusi yang membuatmu bisa melakukan kutukan dan summon, itu juga memfokuskan INT , tapi itumungkin membuatmu terkena hukuman karma
‘Karma?’
<Karma secara tidak langsung mempengaruhi pilihan evolusimu dan itu hasil dari tindakanmu>
‘apa itu artinya evolusi hanya ditetapkan oleh karma?’
< Untuk saat ini Level Sage’s Wisdom mu masih kurang untuk menjawab pertanyaan itu>
‘Huh? Apa aku juga harus menaikkan levelnya?’

Itu sepertinya skill yang sangat berguna, tapi aku harus menaikkan levelnya agar menggunakannya lebi mudah, jadi aku memutuskan untuk menggunakannya dan memastikan beberapa hipotesis yang aku punya sampai kini.
‘Jelaskan padaku tentang hukuman karena mati jika levelku rendah’
< Saat level rendah, jika levelmu tidak bisa turun lagi maka statusmu akan turun >
‘ Baiklah, itu menjelaskan kenapa statusku turun saat aku mati pertama kali, Ok lalu jelaskan tentang Resurrection bekerja’
< Hukuman saat mati akan ada saat kamu hidup kembali, tapi jika kamu mati disaat level 1 maka disana ada kemungkinan kamu gagal hidup lagi, apabila level skill Resurrection mu naik, maka hukuman saat matipun akan berkurang>
< Kesempatan menggunakan Sage’s Wisdom sudah habis digunakan, skill ini akan kembali ke periode hibernasi>

‘Tunggu, apa? Apakah ada maksimal penggunaannya? Hey! Setidaknya beri tahu aku dulu! Uhm,,,, hello? Tuan sage?’
Aku tidak mendapatka respon.
‘ Sial, kalau aku tau aku akan berhati – hati dengan pertanyaan yang akan kuberikan, sebelumnya sudah berapa kali aku menggunakannya? Ughh, terbuang sia-sia!’
Akhirnya aku memutuskan untuk menyerah dengan skill Sage’s Wisdom dan fokus memilih evolusi dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya.

‘Aku pikir Enchanter terdengar bagus, senjata sihir tidak mudah ditemukan dan itu juga skill yang sangat bagus sehingga aku bisa mengenchant senjata dan perlengkapan yang aku mau.  Shaman memiliki summon golem itu adalah skill yang keren, tapi karena faktanya aku monster, aku tidak suka jika harus berjalan dengan monster lainnya. Dual job Wizard/Rogue sepertinya menarik tapi tidak sebagus enchanter’
Setelah memastikan kedua kakiku sudah tersambung dan berfungsi, aku memilih berevolusi menjadi enchanter.

[Kamu Mempelajari Weapon Enchantment Lv1]
[Kamu Mempelajari Armor Enchantment Lv1]
Name: Chompy
Gender: N/A
Status: Normal
Type: Skeleton/ Undead
Class: Enchanter
Rank: H+
Level: 1/50
HP: 12/12
MP: 40/40
Attack: 5 (+3)
Defense: 2 (+2)
Agility: 14
Intelligence: 12
Luck: 4
Unique Skills
[Resurrection Lv 1] [Night Vision Lv1] [Falling resistance Lv1] [Magic Chanting Max] [Fire Shock Max] [Lesser Slow Max] [Fireball Lv4] [Acid Resistance Lv1]
[Identification Lv1] [Sage’s Wisdom Lv1] [Weapon Enchantment] [Armor Enchantment]
Titles
[Rat Trapper] [Hit-and-Run] [Savior Lv1] [Dragon Slayer Lv1]

Statusku tidaklah buruk sama sekali, meskipun lebih rendah daripada saat aku menjadi level 20 Skeleton Mage, menaikan level diawal sangatlah mudah jadi aku bisa dengan cepat naik level. Lalu aku sepertinya dapat melihat informasi lebih banyak , mungkin karena skill Identification.

Aku kembali ke sarang naga dimana ada beberapa sisa tubuhnya, aku mengulitinya dibagian yang belum membusuk dan mengeringkannya, aku juga mengambil beberapa giginya karena terlihat sangat tajam dan menyeramkan.
‘itu pasti berguna, gigi dan kulit naga biasanya menjadi barang berharga didalam game’

Aku lalu pergi menuju telur naga dan berpikir apa yang harus aku lakukan dengannya.
“Chompy, apa yang kamu lakukan disini? Aku mencarimu kemana-mana, tunggu dulu? Kamu berubah warna!’
Mendengar komentar Gwyn aku melihat diriku sendiri dan baru menyadari tulangku yang awalnya putih tiba – tiba menjadi merah seperti di cat.
Aku mengagguk kepadanya.
“Warnamu indah! Hehehehe!”
Walaupun aku merasa aneh karena berubah warna, tapi Gwyn nampaknya sangat senang.

“apa yang arus kita lakukan dengan telur ini? Apakah kita buat jadi sarapan?”
Aku tidak akan memakannya, karena aku tidak butuh makan. Pertanyaannya adalah apa harus aku bawa denganku atau tidak.
Aku menggelengkan kepalaku , menolak idenya untuk memakan telur ini, melihat disekitar dan mengambil beberapa tulang dilantai, sepertinya dari monster yang naga itu buru, lalu menyatukannya menjadi keranjang untuk membawa telur didalamnya. Lalu aku merobek beberapa baju yang aku bawa dan mengggabungkan keranjang itu dengan tubuhku, walaupun telurnya sedikit berat, tapi setelah menyatukan keranjangnya dengan tubuhku setidaknya bisa menjadi ringan.

“kamu akan membawanya bersamamu? Lalu kalau menetas apa akan kamu pelihara?”
Aku mengangguk dan berjalan membawa telurku, jika kamu ada di dunia fantasi, bukannya mimpi semua orang bisa mengendarai naga? Walaupun menjadi kerangka, itu tetaplah mimpiku.
Gwyn terlihat terkejut dengan ideku yang aneh, tapi setelah melihat betapa bersemangatnya aku saat membawa telur, dia mengangkat tangannya dan menyerah lalu terbang dan mendarat diatas telur lalu duduk disana.  Lalu dia mengelus telur itu dan berkata dengan lantang.
“kamu harus ingat kalau mahluk yang menetas dari telur ini bisa menjadi musuhmu karena kamu membunuh ibunya”
‘aku tau tapi itu kan untuk melindungi diriku, kita belum tentu jadi musuh kan?’

Aku kembali ke sarang Tyrant, membawa semua hasil jarahan denganku, priest tidak terlihat dimanapun dan banyak harta yang menghilang. Mungkin dia yang mencurinya tapi aku tidak perduli karena harta itu tidak berguna untukku.
Aku membuat gundukan dengan hartaku dan duduk dipuncaknya dengan telurku.
“Chompy apa kamu akan menetaskan telur ini?”
Aku mengangguk kearah Gwyn yang terlihat cemas, lalu menutupi telur ini dengan beberapa kulit naga dan membawa beberapa denganku lalu kembali ke goa dimana aku biasanya berburu tikus yang lincah.

Menaruh Gwyn ditengkorakku aku lalu diuduk dan melakukan hal yang sama untuk menangkap tikuss, tidak butuh waktu lama tikus pun muncul.
Squeak! Squeak!
Aku langsung membunuh dua dan memburu sisanya sampai aku membunuh mereka semua, membuatku naik ke level 8.

Total EXP yang aku dapatkan berkurang karena berbeda rank dan menjadi semakin sulit naik level, aku terus melatih skill enchantku di benda yang kutemukan di sarang Tyrant sampai keduanya mencapai level 3.
‘akhirnya ini waktunya untuk balas dendam ke priest yang tidak berguna itu’
Ya, alasanku untuk balas dendam ke priest karena biasanya priest adalah musuh utama undead. Jika aku terkena sihir sucinya saat aku masih level 1 mungkin aku akan langsung mati, jadi aku pilih cara yang paling aman dan menaikan levelku lebih dulu.

Melewati lubang, aku berjalan kearah makam, aku memakai perlengkapan penuh dari sarang Tyrant.
“apa kamu ingin balas dendam?”
Aku mengangguk dengan tegas.
“baiklah.. tapi apa kamu bisa mengampuni mage itu? Dia tidak melakukan hal yang salah”
Aku menggelengkan kepalaku kali ini, aku tau, tidak mungkin dia memaafkan monster yang membunuh temannya.

Dengan penuh keyakinan aku masuk ke area makam, Gwyn terus mengeluh tentang rendahnya rasa keprihatinanku, tapi aku terus mengacuhkannya.
~~~~~~~
Goa ini sangatlah sepi
‘mungkin mereka sudah kabur?’
Setelah mencari beberapa waktu aku tau bukan itu masalahnya, si Priest sudah tewas dilantai setelah bunuh diri dengan belati, sedangkan si Mage terlihat sekarat karena dehidrasi, dia berbisik dengan sangat lemah.
“Tolong, beri aku air........”
Aku merasa iba dengan keadaannya yang memprihatinkan dan mengubah pikiranku, aku juga terpengaruh oleh Gwyn yang sedang memukul – mukul tengkorakku.
Berkeliling mencari botol tempat Gwyn tersegel sebelumnya aku memeras beberapa lumut yang aku gunakan untuk memancing tikus agar mendapatkan air.

Gulp! Gulp!
“Terima kasih banyak, kamu menyelamatkan hidupku!”
Setelah mengucapkan itu Mage seketika pingsan.








           Sebelumnya   Index   selanjutnya

No comments:

Post a Comment